Jumat, 04 Oktober 2013

Jejak terkisah

Dia terbilang murid baru bagiku. Maksudnya, aku baru kenal ketika dia sudah kelas 9. Bertemu di kelas, mengajarnya, melatihnya dan membimbingnya. Tentunya sudah jadi tugasku.
        Mulanya, sama dengan murid-muridku yang lain. Bertegur sapa layaknya murid dan guru. Hingga suatu hari dia mengirimku pesan singkat. Ternyata dia tau nomorku dari teman sekelasnya. Yah, gak masalah sih.
        Yang aku tahu, dia begitu bersemangat belajar. Katanya, dia jadi termotivasi belajar. Alhamdulillah.
Dan aku bisa melihatnya secara kasat mata. Dia mau berusaha menghafal naskah buat speaking test. Dia bilang, agak sulit juga. Tapi toh buktinya dia bisa tampil berani tanpa di panggil. Perlakuan yang biasa aku berikan pada muridku dengan memberi nilai bonus jika mereka mau tampil dengan berani tanpa dipanggil.
        Dan ketika mendapat nilai listening test yang masih belum memuaskan, dia mau mengejar untuk memperbaikinya. Selalu ada kesempatan saat kita mau berusaha, bukan? :)
        Ketika ada angin besar menguji pilihannya, ketika dia mau meninggalkan apa yang menjadi pilihannya, aku hanya bisa bilang, belum tentu yang menjadi pilihan banyak orang itu adalah yang terbaik. Dengarlah dengan hati.
        Apa kabarnya dia hari ini? Semoga semangat dan motivasinya tetap bergejolak. layaknya seorang Ali bin Abi Thalib, sahabat nabi dari kalangan muda. semoga Alloh senantiasa meridhoinya. Amiiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dalam Kenangan

Perawakannya mungil dengan sebuah kacamata minusnya tutur katanya selalu menimbulkan rasa rindu untuk bertemu selalu tersenyum saat ...