Jumat, 11 Oktober 2013

Kisah Abu Bakar r.a : Pertolongan Allah semata

         Saat itu, adalah Abu Bakar Shiddik, seorang yang besar dan hartawan yang terkenal, karena kecintaan pada Alloh dan RasulNya, maka diapun tidak luput dari bahaya penganiayaan dari musyrikin Quraisy.
        Dengan sembunyi-sembunyi, Abu Bakar berangkat hijrah ke Habasyah mengikuti handai taulannya yangtelah pergi kesana. Di sebuah desa yang bernama Barkul-Ghimad, suatu desa dekat pantai Yaman yang jauhnya adalah lima hari perjalanan dari Mekkah, beliau bertemu dengan seorang kenalannya yang bernama Ibnu Dughunnah. Terjadilah dialog seperti berikut:
Ibnu Dughunnah : "Hendak kemana enkau, wwwahai sahabatku Abu Bakar?"
Abu Bakar        : " Bangsaku telah mengusir aku dari tanah airku karena aku beribadah pada Tuhanku, maka sekarang aku hendak pergi merantau ke negeri lain, asalkan aku dapat beribadah kepada Tuhanku"
Ibnu Dughunnah :"Orang yang seperti engkau tidak boleh dikeluarkan dan tidak boleh diusir dari negerinya sendiri karena engkau adalah seorang yang suka mengekalkan kasih sayang kepada sesama manusia, engkaulah orang yang suka menanggung kesusahan orang lain. Engkaulah orang yang suka menghormati tamu-tamu. Engkaulah orang yang mencarikan pekerjaan buat orang lain. Engkaulah orang yang suka menyokong kebenaran! karena itu, aku sanggup menjamin dan melindungimu. Hendaklah kembali ke Mekkah. Akulah penjamin keselamatan dirimu di Mekkah.

Akhirnya, Abu Bakar kembali ke Mekkah, dengan di antar oleh Ibnu Dughunnah. Setelah bernegosiasi dengan pembesar Quraisy, akhirnya disepakatilah hal-hal berikut : Hendaknya Abu Bakar menjalankan ibadahnya di rumah saja, bukan di mesjid. Jika hendak membaca sesuatu yang didatangkan Muhammad   (Al Quran), hendaklah dirumahnya juga dan jangan sampai kedengaran oleh orang-orang disekitarnya.

Perjanjian itupun disepakati. Maka abu Bakar mendirikan mesjid dimuka rumahnya. Disanalah beliau sholat dan membaca ayat-ayat AlQur'an pada ahli baitnya.Setiap beliau melakukan aktifitasnya, beliau selalu diintai dan didengar  oleh perempuan-perempuan Quraisy dan pemuda-pemuda mereka. Sehingga, banyaklah dari mereka yang tertarik pada Islam.

para pembesar Quraisy terkejut dengan kondisi ini. Akhirnya mereka memanggil Ibnu Dughunnah. Mereka menyampaikan berita ini padanya. Ibnu dughunnah pun datang ke Mekkah dan memperingati Abu Bakar. Peringatan ini di jawab oleh Abu Bakar bahwa dia tidak menyalahi perjanjian, sebab beliau tetap sholat dan membaca Quran di halaman rumahnya sendiri.

Selanjutnya, Ibnu Dughunnah tidak sanggup lagi menjamin keselamatan Abu Bakar.  ABu Bakar berkata padanya, " Engkau tidak sanggup lagi melindungi diriku. Terserah kepadamu karena selama ini, aku tidak pernah meminta perlindunganmu. Yang sudah terjadi itu tidak lain hanayalah karena kehendakmu sendiri, bukan? Sekarang, aku kembalikan kepadamu perlindunganmu dan aku ridho dengan perlindungan Alloh

Kemudian Abu Bakar tetap tinggal di Mekah sebagaimana biasa dengan perlindungan Alloh semata.

#Dikutip kembali dari Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Jilid 2, Karya K. H. Moenawar Chalil, Gema Insani Press
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dalam Kenangan

Perawakannya mungil dengan sebuah kacamata minusnya tutur katanya selalu menimbulkan rasa rindu untuk bertemu selalu tersenyum saat ...