Senin, 23 September 2013

selaksa rindu

Hei.... kau dan aku suka berantem ya?
Iya... duluuu sekali.
Waktu kita masih berada di antara waktu dan jarak yang dekat.
Dan setelah itu,..
setelah masing-masing dari kita cooling down..
kita akan berbaikan lagi,
saling memeluk dengan erat
dan biasanya rasa sayang itu menjadi bertambah

Tahukah kamu?
itulah perjalanan dari kita
berawal dari suka berbicara antar hati
rasa sayang dan percaya itu
lambat laun muncul dalam jiwa kita masing-masing

ternyata, ruang dan jarak yang membelah kita
mengubah segalanya

tak ada yang tetap ya didunia ini
semua berubah
kalaupun ada yang tetap,,,
itu adalah rasa peduli dan sayangku,
dengan segala bentuk dan rupa nya
yang mungkin berbeda

Ah... apapun itu,
yang aku yakini, akan aku pegang hatimu
walau dengan cara yang aku juga belum tau pasti
tapi aku yakin, Alloh akan bantu aku

ketika saat itu tiba, semoga aku masih bisa melihatmu
memelukmu, menjagamu
lepaskan selaksa rindu ini



Minggu, 22 September 2013

Ash shamad

Selalu belajar, bahwa Alloh tidak sia-sia menciptakan keadaan yang menimpa kita.
Bahwa sekecil apapun, semua adalah datang dari Alloh. Semua yang datang dari Alloh adalah yang terbaik buat kita.
Ketika harapan tidak atau belum menjadi kenyataan. Ketika kekecewaan itu datang dihati. Tarik nafas panjang, berbisiklah padaNya, Ya Rabb, semua ini yang terbaik dariMu, untukku. Jangan Kau biarkan air mata ini jatuh didepan manusia. Tahanlah, sampai hanya ada aku dan Engkau saja. Ya... hanya aku dan Engkau saja, ya Rabb.

Harapan pada manusia, betapa seringnya mendatangkan kekecewaan. Aku tahu itu, walau sering pula aku terjatuh di lubang yang sama. Terlalu sering aku meminta pengharapan pada manusia, maka sering pula aku jatuh, jatuh dan jatuh lagi.

Jangan kau biarkan aku jatuh lagi, Wahai Tuhanku. Tetaplah bimbing aku.
Ingatkan aku untuk selalu bersamaMu.
Bimbinglah aku dalam ridhaMu saja.....


Sabtu, 21 September 2013

Dengarlah....

Waktu itu, disaat senggangku...

Seorang anak didikku menghampiriku. Matanya berkaca-kaca. Kentara sekali ada gumpalan kelam di matanya. Kusapa dia. Dia tersenyum dengan terpaksa.Namun tidak ada jawaban dari bibirnya. Kutanya kali kedua, kali ini dia memelukku erat. Kubiarkan dia menangis. Aku tahu, ada beban berat yang dia rasakan. Setelah tenang, kembali kutanya. Kali ini, dia bilang singkat. Orang tuanya.

Dia keluhkan ketika dia merasa orang tuanya menekannya dengan mengharuskannya mencapai nilai yang tinggi di kelasnya. Bahwa dia merasa orang tuanya lebih mementingkan akhir daripada proses. Dia merasa takut ketika nilai yang dia dapatkan tidak sesuai dengan harapan orang tuanya. Bukankah tujuan kita belajar itu adalah supaya kita bisa, Bu? Bukan hanya sekedar mendapat nilai? katanya dalam isaknya.

Saat itu, butuh waktu bagiku untuk menyampaikan kalimat demi kalimat untuknya. Aku sampaikan padanya cerita tentang murid-muridku yang lain. Kukatakan padanya: bahwa ada muridku yang nilai sehari-harinya tidak bagus, tapi ketika ujian dia dapatkan nilai sempurna. Banggakah aku? aku bilang padanya: TIDAK. Tidak ada rasa itu muncul dalam diriku. Justru dengan begitu sebetulnya dia punya beban moral mempertanggungjawabkan nilai yang dia dapat. Namun, ada juga muridku yang nilai ujiannya pas-pasan tapi dia bisa masuk ke sekolah favorit dengan sukses, karena dia lulus dalam testing. Karena dia memang faham ilmunya. Dan setumpuk kalimat terlontar dari mulutku.

"Aku ingin mengungkapkan pendapatku ini pada mereka, Bu", isaknya. "Tapi, hanya rasa takut yang muncul,' lanjtnya.
"Kapan mereka bisa ngertin aku? Aku merasa tertekan dengan keadaan ini. Bagaimana aku bisa belajar sementara hatiku tidak tenang?".

Apalagi yang bisa kuperbuat? selain aku sampaikan padanya untuk terus berdo'a pada Sang pemilik hati orang tuanya. Semoga Dia membukakan hati orang tuanya untuk mau mendengar jeritan hati anaknya. Semoga Dia mendekatkan kembali kedua orang tuanya dengan anaknya. Dan semoga dia bisa tetap sabar dan kuat menjalani hari-harinya. Semoga Dia juga menanamkan pemahaman yang benar dalam jiwanya, samapai kapanpun.

Amin.... ya Robbal Alamin. Semoga para orang tua, termasuk saya, bisa  dan mau mendengarkan suara anak-anaknya.....

Islam Aneh

Benarlah apa yang disampaikan oleh Rosululloh Muhammad SAW beberapa tahun yang lalu, bahwa suatu saat nanti, Islam akan dipandang aneh.

Ketika banyak orang tua yang mendorong, menyuruh atau membiarkan anak-anaknya untuk memiliki pacar. Berhubungan dengan bebasnya layaknya suami istri. Maka justru Islam melarang perbuatan itu. Aneh bukan? Kita dibilang aneh kalo gak punya pacar. Dibilang 'gak laku' kalo belum punya kekasih.

Kita dipandang aneh ketika kita bersalaman dengan lawan jenis, hanya mengangkat tangan kita tanpa bersentuhan, kurang afdhol katanya kalo tidak bersentuhan.

Dibilang aneh ketika kita menjaga pandangan dari penglihatan yang bukan haknya bagi kita untuk dilihat.

Trus, kalo ternyata 'keanehan' kita ini ternyata membawa diri kita pada ridhonya Sang Maha Pencipta, menjadikan kita salah satu penghuni SyurgaNya, siapa yang gak mau???

Aku mau!
Kamu?

Rabu, 18 September 2013

Science Class in Sanggar Pelangi

Ahad, 15 September 2013, untuk kesekian kalinya, Sanggar Pelangi mengadakan acara buat anak-anak SMP. Acara dihadiri oleh 18 orang, dengan formasi panitia yang bisa dibilang pendatang baru, karena para pengurus yang lain masih disibukkan dengan masa-masa penerimaan mahasiswa baru.

Adapun acaranya adalah :
  • Games kreatifitas. Masing-masing peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka harus membuat karya dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah disediakan. Hasilnya? keren deh! :D
  • Bedah Ayat. setiap peserta menghafalkan QS AL Baqoroh : 21 - 22, yang ada kaitannya dengan games tadi. Isinya adalah bahwa tidak ada sesuatupun didunia ini yang muncul atau ada dengan tiba-tiba. Akan ada proses penciptaan makhluk oleh Sang Khalik.
  • Science Class. Ini yang dinanti-nanti :)) soalnya mentornya adalah tamu undangan yang sengaja kita datangkan dari jauh :D.... Responnya?? Amazing! Interesting!   Makasih ya buat teh Pupunk, miss Dewi dan teh Fitri atas kedatangannya. Maaf jika pelayanan kami kurang berkenan.
Jam 12 siang, acarapun berakhir. Wajah lelah tapi puas dari para panitia, dan wajah senang dan semangat dari para peserta menjadi dorongan kita untuk mengadakan acara selanjutnya secepatnya.

Semoga Alloh menerima semua yang telah kita lakukan sebagai amal sholeh kita untuk bekal kita di akhirat nanti. Amiin.....


Kok bisa beda ya hasilnya?? Interesting!

Kamis, 12 September 2013

Miss you...

Bagiku, mereka adalah anak-anakku.
Aku selalu memaksakan diriku mengenal mereka. Wajah, nama, kebiasaan, dan lainnya yang memang sudah seharusnya aku tahu, layaknya seorang ibu.
Bersama mereka, menjadikan aku lebih hidup. Mengetahui bahwa mereka punya dinamika dalam hidup mereka. Mengetahui keluh kesah mereka dan mencari bersama-sama solusi dari permasalahan mereka, menambah kekayaan batinku.
Betah bersama mereka.
Bahagia bersama mereka.
Dan aku selalu berharap kebersamaan ini dapat berlanjut terus sampai kita berkumpul lagi, di SyurgaNya kelak... Amiin
Keep in touch with me ya.... ^^





Selasa, 10 September 2013

Suatu hari di suatu pagi...

Pagi itu, seperti biasa, saya jalani rutinitas saya dengan berada di kelas. Waktu sudah menunjukkan pukul 7.20an ketika pintu kelas diketuk. Saya pun menghentikan pembicaraan saya. Seorang anak, dengan senyum manisnya, berkata, "Ma'am, may I come in, please?". Passwordnya sudah betul :)). Tapi saya lanjut dengan pertanyaan.
"Why do you come late?"
"I wake up late,". Good, batinku. He could answer it well.
"What time did you get up?"
"Around 6.15, Ma'am".
" I see. Have you perfomed Shubuh?".
"No, Ma'am".
"Then, go to the mosque! Pray shubuh, right now.
"Sholat dhuha, bu... " celetuk salah seorang anak.
Yaa... mau gimana lagi? 
Miris hati saya dengan keadaan ini.. Inilah salah satu potret generasi Islam sekarang ini.
Jadilah saat itu saya hentikan pembelajaran Bahasa Inggris. Saya ganti dengan sedikit obrolan tentang pentingnya sholat. Semoga barokah.



Here I am....

Setelah lama tak menulis karena berbagai kendala, diantaranya blog ini yang tak kunjung bisa dibuka.
Alhamdulillah, sekarang bisa saya buka lagi. Sekali lagi, butuh perjuangan ya, dalam segala hal.
Mudah-mudahan bisa rutin lagi nih menulisnya..
Bismillah, insya Alloh...

Dalam Kenangan

Perawakannya mungil dengan sebuah kacamata minusnya tutur katanya selalu menimbulkan rasa rindu untuk bertemu selalu tersenyum saat ...