Waktu itu, anak bungsuku sakit batuk. Aku memutuskan untuk membeli obat ke apotik karena persediaan obat sudah habis.
"Mba, ada "beibi ka:f"?," tanyaku.
Penjaga toko terdiam. "Obat apa, Bu?" lanjutnya.
" Obat batuk buat anak" jawabku cepat
"Oh, ada juga beibi kuk", katanya seraya menyodorkan obatnya.
Kulihat tertera di kemasan obat itu "baby Cough". Aku melongo dongkol. Hemm.... emang ini yang saya maksud, Mba...... Ujarku dalam hati.
Setelah kubayar, aku pulang dengan hati tak karuan. Kalau di kelas, aku sudah perbaiki tuh pronunciation mba penjaga toko itu.
Dan selanjutnya, aku selalu bilang kuk untuk obat yang ada kata cough nya. soalnya kalau bilang ka:f pasti bilang obat nya gak ada tuh. :(
"Mba, ada "beibi ka:f"?," tanyaku.
Penjaga toko terdiam. "Obat apa, Bu?" lanjutnya.
" Obat batuk buat anak" jawabku cepat
"Oh, ada juga beibi kuk", katanya seraya menyodorkan obatnya.
Kulihat tertera di kemasan obat itu "baby Cough". Aku melongo dongkol. Hemm.... emang ini yang saya maksud, Mba...... Ujarku dalam hati.
Setelah kubayar, aku pulang dengan hati tak karuan. Kalau di kelas, aku sudah perbaiki tuh pronunciation mba penjaga toko itu.
Dan selanjutnya, aku selalu bilang kuk untuk obat yang ada kata cough nya. soalnya kalau bilang ka:f pasti bilang obat nya gak ada tuh. :(
huahahahaha... ketawa sampai terkaf-kaf daku :-))
BalasHapusbener-bener dongkol mak.... aku tuh udah greget pengn ngoreksi pronunciation nya, eh... malah aku yang ikut-ikutan ngomong salah. atuda ngomong bener dia nya justru yang gak ngerti *cape dewh..
Hapushaha , harus di ajar b.ingg dlo tuh mi biar bisa ngomong + baca nya ..
BalasHapussubhanallah ketawa nya banget :)
untung aja bukan eko yang ngomong gitu ya.... :D
BalasHapus